Langsung ke konten utama

Apakah menceritakan orang yang menganggu kita termasuk menggunjing?

 

source image pixabay

Dalam suatu riwayat diceritakan ada laki-laki mendatangi Rasulullah SAW untuk mengadukan tetangga yang sering mengganggunya dan Rasulullah SAW menyuruhnya untuk bersabar dan setelah keesokan harinya dia datang lagi untuk mengadukan hal yang sama maka Rasulullah SAW berkata “Keluarkan barang-barangmu, lalu letakkan di jalan!”.

Ternyata nasihat itu sangat efektif karena setelah laki-laki itu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW maka orang-orang mulai memperhatikan dan menanyakan kenapa bisa barang-barangnya dikeluarkan.

lalu setelah dijelaskan oleh lelaki tersebut maka orang-orang pun turut bersimpati dan melaknati si tetangga usil itu “Ya Allah laknatilah ia!”.

Hingga sampai ke si pengganggu itu dan dia berjanji tidak akan mengganggunya lagi.

Dari riwayat diatas kita dapat menyimpulkan bahwa menceritakan tentang orang yang menganggu kita tidak sama dengan menggunjing.

Sayangnya dijaman sekarang ketika kita di ganggu secara terus menerus dan menceritakan kepada orang yang kita anggap bisa memberikan jalan keluar terbaik kita justru bisa disangka menggunjing.

Kejadian seseorang yang rumahnya kerap disiram air kencing-tinja 3x sehari oleh tetangganya selama 6 tahun juga termasuk hal yang sangat miris.

Coba bayangkan 6 tahun bukanlah waktu yang singkat dan seandainya korban tidak memasang CCTV lalu memviralkannya mungkin bisa lebih lama lagi, lantas apa saja yang telah dilakukan oleh orang-orang lain disekitar untuk menolongnya?

wallahualam bissawab.

riwayat dikutip dari situs Republika.

Postingan populer dari blog ini

Walking in the Dawn

Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.

Stuck at 14

Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.

Bad Neighbor

Di samping rumah ku terdapat dua rumah yang akses masuknya hanya bisa mealui perkarangan rumah kami. ilustrasi, source pixabay.com Konon menurut okasan dulunya pemilik ke dua rumah itu orang yang baik dan ramah. Hingga sampai suatu hari salah satu orang tua dari pemilik rumah meninggal dan rumahnya dijual oleh anaknya. Pembeli rumah tertarik untuk membeli rumah yang satunya & karena lagi butuh uang maka ia pun setuju untuk menjualnya. Kini ke dua rumah tersebut jadi milik satu keluarga. Mulanya orang tua pemilik rumah baru itu juga baik, tapi setelah beliau meninggal rumahnya ditempati oleh anak-anaknya yang tidak baik, sombong dan tidak tahu diri. Ingin rasanya aku mendamprak mereka tapi okasan selalu melarangnya karena nanti aku jadi sama buruknya dengan mereka. Entah kebetulan atau tidak seringkali saat merasa kesal sama mereka aku mendapatkan rizki yang tidak terduga dari Allah S.W.T dan kekesalan ku jadi hilang/berkurang subhanallah 😇.